Hipermetropia atau
hiperopia atau rabun dekat adalah
gangguan pada mata yang menyebabkan penderita tidak bisa melihat objek dekat
dengan jelas, biasanya benda yang jauh justru terlihat jelas. Hal ini dapat
disebabkan karena bola mata yang terlalu pendek atau kelengkungan kornea yang kurang
sehingga cahaya jatuh dibelakang retina.
Gejala Mata Hipermetropia
- Objek jauh terlihat jelas, tapi objek dekat tampak buram.
- Mata terasa lelah sesudah melihat objek dekat.
- Sakit kepala.
- Selalu mengerlingkan mata untuk melihat dengan jelas.
- Kesulitan membaca.
- Mata terasa panas dan gatal, terkadang berair.
Seberapa Umumkah Mata Hipertropia?
Mata Hipermetropia umumnya terjadi pada orang yang berusia
di atas 40 tahun, namun sebagian kecil anak-anak juga bisa terlahir dengan
kondisi ini.
Faktor yang Bisa Menyebabkan
Mata Hipermetropia
1.
Usia. Rabun
dekat lebih sering terjadi pada orang yang berusia di atas 40 tahun.
2.
Turunan.
Sebagian orang diwariskan penyakit ini oleh orang tua.
Diagnosis Mata Hipermetropia
Biasanya untuk menentukan diagnosa dokter akan memeriksa
kedaan fisik mata sambil menanyakan gejala yang dialami pasien. Selain itu,
pasien akan menjalani 2 prosedur tes mata hipermetropia, yaitu :
Tes tajam penglihatan. Pada
prosedur ini, pasien akan diminta untuk
membaca Snellen Chart. Merupakan
sebuah diagram huruf dengan ukuran yang
berbeda-beda dari yang besar hingga kecil.
Retinoskopi. Tes
ini dilakukan menggunakan alat disebut oftalmoskop untuk memeriksa bagian dalam
mata, terutama retina.
Cara Mengatasi Mata
Hipermetropia
1. Menggunakan
kaca mata atau lensa kontak bersifat cembung, yang bisa membuat fokus secara
akurat karena sinar cahaya akan jatuh di atas retina.
2. Menjalan
operasi. Ada 4 tipe operasi, yaitu Laser in situ keratectomy (LASIK), Laser epithelial
keratomilousis (LASEK), Photorefractive keratectomy (PRK), Conductive
keratoplasty (CK).
Komplikasi Operasi Mata Hepermetropia
Meski jarang terjadi, tapi tetap ada
kemungkinan terjadinya komplikasi seperti berikut ini.
- Mata terasa kering.
- Kemampuan melihat berkurang atau hilang dikarenakan kornea mata menjadi terlalu tipis atau disebut dengan ectasia.
- Terjangkit microbial keratitis yang diakibatkan oleh terinfeksinya kornea mata.
- penglihatan bisa memburuk. Apabila terjadi salah perhitungan mengambil jumlah jarigan dari kornea mata.
- Terlihat lingkaran cahaya di sekitar sinar cahaya.
Pencegahan Mata Hipermetropia
Untuk mencegah penyakit ini langkah
yang dilakkan sama persis dengan langkah pencegahan mata minus, antara lain
jagan merokok, jaga pola hidup, lindugi mata dari sinar matahari dan radiasi
barang elektronik serta lakkan pemeriksaan keseharan mata secara rutin ke
dokter.
Label:
Mata Hipermetropia